Breaking

LightBlog

Tuesday, June 13, 2017

Surat Untuk Kitty


Aku gak pernah sedikitpun berfikir untuk kehilangan sahabat. Hari ini kucing aku yang paling aku sayangi diambil oleh allah, kucing aku ini udah aku anggep seperti sahabat bahkan seperti keluarga aku sendiri, aku gak tau apa yang aku rasain saat itu . .

Seminggu yang lalu sahabat aku yang bernama kitty sakit, seperti biasa dia tidak mau makan dan badannya mulai lemas. Biasanya kalau kitty lagi sakit obatnya sederhana, air anget plus madu. Abis itu kasih makanan yang dia suka, udah selesai dia bakal lari – lari lagi seperti biasa. Tapi yang ini beda setelah aku kasih madu plus air anget tidak lama kemudian dia muntah.

Tepat tanggal 10 juni aku bawa kitty ke rumah sakit hewan yang berada di kelapa gading. Kata dokternya kitty terkena scarbies semacam parasit yang nempel di telinganya dampaknya dia kehilangan hawa nafsu makannya. Dokter memberikan resep obat untuk kitty, sesampai dirumah kitty aku berikan obat yang ku tebus di apotek. Tetep kitty tidak mau makan, minumpun juga susah. 3 hari dia tidak mau makan dan minum, tapi terkadang aku paksa untuk minum. Akhirnya aku sudah gak tahan karna kitty lama – lama menjadi lemas, aku sudah takut sekali kalau dia akan mati, aku masih beranggapan dia masih ada semangat hidup karna dia masih berdiri dan sesekali dia mengeong dengan suara khasnya.



 Tanggal 12 juni kembali aku bawa kitty ke rumah sakit hewan karna kondisinya yang semakin memburuk tidak mau makan dan sesekali aku paksa minum, sesampai dirumah sakit dokter langsung mengambil tindakan dengan menginfus dan menyuntikan antibiotik pada kitty kemudian dokter memberi obat yang ku tebus beberapa hari yang lalu. Aku mulai tenang karna sudah ditangani oleh yang lebih ahli.

Sesampai dirumah kitty seperti lemas, tapi aku masih beranggapan bahwa itu efek samping obat aku tidak pernah beranggapan dia akan mati.  Setelah aku beresin kandang kitty, aku letakkan kitty didalam kandang, kemudian seperti kata dokter aku tunggu setengah jam untuk memberikan obat yang kedua. Aku masih belom kepikiran bahwa kitty akan mati. Walaupun dia akan mati, tapi aku tidak mau melihat dia mati, aku ingin ketika dia mati aku tidak ada, akuu takuut kehilangan sahabat yang aku sayangi.
Tapat jam 10.00 hati aku seperti dipanggil keluar untuk melihat kitty, kitty seperti memanggil aku, akhirnya aku keluar berniat untuk memberikan obat kedua. Tapi yang kulihat kitty sudah terbaring lemas, sempat ku elus – elus tubuhnya dia tidak merespon, aku chek apakah dia masih bernafas, ternyata masih bernafas. Tidak lama kemudian dia mengeeoong kesakitan, seperti menahan rasa yang teramat sakit, tetep aku elus – elus sambil kupanggil namanya.

Berselang beberapa menit kitty diambil oleh allah, pada saat itu akuu masih tidak percaya kalau dia akan diambil oleh allah, masih aku elus – elus masih aku panggilin. Dan setelah dipastikan kitty sudah tidak bernafas, sontak aku langsung terdiam dan bertanya “ya allah secepat ini kau ambil sahabatkuu”.

Saat – saat terakhir kitty seperti berpamitan kepada ku, dia diambil oleh allah tepat aku berada disampingnya, seketika itu air mata ku menetes, sampai aku tidak bisa berkata apa – apa. Semua keluarga ku juga merasakan kehilangan.

kiity maafiin imas kalau imas punya salah sama kitty, imas sayang kitty, kita semua sayang kitty, maafin imas kalau imas suka galak sama kitty, maafin imas yang sering kali telat beri makan kitty, maafin imas yang jarang main sama kitty. Maafin imas yang belum bisa nepatin  janji mau bikinin kamar khusus buat kitty. Kitty yang tenang ya nak disana, semoga kita bertemu kembali di alam sana.



No comments:

Post a Comment

Adbox