Selepas
saya melewati SMP B.U pada tahun 2008 ketika itu saya bingung diantara masuk
SMA atau SMK, karena di Yayasan Budi Utomo menyediakan SMP, SMK, dan SMA.
Sebelum
saya memutuskan ke mana langkah saya, saya selalu mencari pendapat, pengalaman
dan sharing kepada kaka – kaka senior
saya, tentang kelanjutan pindidikan saya, di anatara pendapat – pendapat mereka
banyak sekali yang saya dengarkan dan banyak yang sekali saya tinggalkan,
contoh pendapat kaka senior saya tentang SMA, sebut saja kaka senior saya, jhon
(nama samaran):
Jhon
: dhim, mending kamu masuk
SMA aja, enak loh
Saya : enak gimana mas? Bukannya
malah banyak pelajarannya di banding SMK?
Jhon
: iyaa sih tapi di SMA tu
perempuannya banyak, hahahahahah
Saya : @@###@!!! Yaaah (tapi emnk
bener sih, wkwkwkwk).
Karena
sekolah saya dekat dengan pondok walaupun sekolah formal tetap siswa dan
siswinya di pisah yaa karena sudah
peraturannya mau bagaiman lagi, sebenernya pendapat kaka senior saya ada
betulnya juga, hahaha tapi saya masih mencari – cari kembali karena alasan
tersebut belum memuaskan buat saya. Tapi waktu itu saya diajarkan untuk
bertanya atau minta pendapat kepada allah.
Saya : pak guru, saya bingung ni pak
di antara 2 pilihan bagaimana saya memilih nya.
Guru
: kalo semua cara udah
dicoba, coba minta pendapatnya ma allah.
Saya
: sama allah? (saya merasa
bingung). Emank bisa pak?
Guru
: bisalah apa sih yang gak
bisa buat hambanya yang selalu minta kepada-NYA.
Saya
: bagaimana caranya
pak??(masih bingung).
Guru : dengan cara sholat istikoroh.
Pada
saat itu saya diajarkan solat istikoroh
oleh beliau,dan setiap malem jumat saya minta pendapat kepada allah.
Dan
akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya ke SMK B.U yang
letaknya tidak jauh dari SMP saya dahulu,dan keputusan saya ini tidak ada
penyesalan sama sekali walaupun perempuan di SMK tidak banyak seperti yang ada
di SMA, hahahahhah.
Sekian
cerita saya tentang bagaimana saya memilih 1 pilihan diantara 2 pilihan yaitu
SMA dan SMK.
No comments:
Post a Comment