Tahun
2005 adalah tahun dimana saya pertama menginjak kota santri Gading Mangu Perak
Jombang Jawa Timur, dan ini adalah pertama kalinya saya tinggal bersama dengan
orang – orang yang saya belom kenal sama sekali.
BERFIKIR
POSITIF
Terkadang
sebagian dari masyarakat berfikir tentang anak –anak yang di pondokin itu adalah anak – anak yang
nakal, sebaiknya hilangkanlah fikiran negatif tersebut, tidak semuanya anak –
anak yang di pondokan oleh orang tuanya adalah anak – anak nakal.
Karena
saya mengalaminya sendiri, bisa di bilang saya bukan anak baik dan anak nakal,
nakalnya saya, ya sebatas nakalnya anak – anak umur belasan, kenapa orang tua
saya mengirim atau memondokan saya ke kota santri, karena orang tua saya ingin
saya menjadi anak yang soleh.
SENDIRI DI KOTA SANTRI
Pada
saat itu saya tidak pernah terpikir akan di tinggal sendiri di kota yang sangat
jauh, kata “SENDIRI” bukan berarti saya hidup di kota mati, tapi arti dari kata
sendiri itu adalah hidup ditempat dimana saya tidak bersama orang tua saya,
saya melakukan semuanya tanpa orang tua saya, dari mencuci baju, menjemur,
setrika, menyiapkan baju sekolah, dan lain – lain.
TUGAS YANG BERAT
Untuk saya, melakukan aktivitas tersebut
adalah hal yang berat, karena di rumah semua telah di siapkan oleh ibu saya,
ketika saya ditinggal sendiri di kota santri saya melakukan hal itu sendirian,
tapi di sisi lain saya menyadari bahwasannya selama saya tinggal dirumah
semuanya telah disiapkan oleh ibu saya, dan disitu saya berfikir pekerjaan seorang
ibu itu berat.
BADAN GEDE NANGIS SEMINGGU
Selepas
saya ditunggu oleh ibu saya selama 2 minggu akhirnya ibu saya harus pulang ke
Jakarta, sebenernya waktu paling lama orang tua menunggu anaknya di pondok
hanyalah 1 minggu, hahahahah gak tau kenapa ibu saya paling lama nungguin saya
sampai beradaptasi mungkin karena saya belom terbiasa, di minggu pertama saya
merasa happy – happy ajja karena saya masih meliahat ibu saya, dan diminggu
kedua ibu saya bilang kepada saya di minggu ini harus pulang, dan disitu lah
saya selalu menangis, hahhah (gak kebayang badannya gede tapi nangisan ).
NANGIS SEHARI 3 KALI
Dari
pagi sebelum berangkat ngaji nagis dulu, siang berangkat sekolah nangis dulu,
malem pun juga begitu. Ahhahah akhirnya nangis pun seperti minum obat sehari 3
kali alhasil mata bengkak dan memerah seperti klan uchia, hahahahah. Dan
akhirnya ibu saya memang harus pulang,sebenernya saya masih belom ditinggal
tapi mau bagaimana lagi, apalagi saya adalah laki – laki,saat itu terbenak di
pikiran saya “masa laki – laki nangisan”. Dan akhirnya saya ikut mengantar ibu
saya ke stasiun Jombang, dan melihat beliau pulang dengan kereta bangunkarta di
saat itu hati saya teriris – iris, badan seperti tidak ada tulang.
JADWAL YANG PADAT
Tidak
terasa seminggu berlalu setelah saya di tinggal oleh ibu saya, setelah saya
nangis sehari 3kali, setelah mata saya seperti klan uchia semua saya lewati
dengan tangisan, tapi lambat laun hari – hari saya mulai terbiasa dengan
kehidupan saya dikota santri, karena waktu di asrama laki – laki sudah penuh
akhirnya saya di tempatkan di kost – kostan yang tak jauh dari pondok yang
kegiatannya sama seperti di asrama, dari jam 4 pagi saya sudah bangun untuk
melaksanakan solat subuh, karena di timur jadi subuhnya duluan.
Jam
05.00 setelah solat subuh kegiatan saya selanjutnya adalah mengaji al
quraan,sampai jam setengah 06.00, jika itu hari senin maka saya ada kegiatan
tambahan yaitu amal sholeh buang sampah,
saya merasa jadi tukang sampah, hahaha tapi seru ternyata kalau dilakukan bersama
– sama.
Jika
selain hari senin,rabu dan sabtu maka saya free (bebas) dari kegiatan amal
soleh, karena saya sekolah siang maka paginya saya mengaji kelas – kelasan dari
jam 08.00 sampai jam setengah 11.00, setelah itu istirahat sebentar kemudian
solat dzuhur, setelah solat dzuhur saya bersiap – siap untuk sekolah yaitu dari
jam 13.00 sampai jam 17.15.
Sepulang
sekolah saya melepas penat sebentar kemudian saya bersiap – siap mandi
membersihkan diri untuk melaksanakan solat magrib, karena bukan saya sendiri
di kost – kostan maka mandi harus mengantri,
setelah solat magrib saya melanjutkan yaitu mengaji himpunan (himpunan adalah
kutipan dari 6 hadist besar), dari jam 18.00 sampai isya yaitu jam 19.00.
Setelah
itu dilanjutkan denga solat isya berjamaah di masjid luhur nurhasan, selesai
solat jam 19.30 ada waktu sebentar untuk beristirahat sejenak, kemudian
dilanjutkan mengaji lagi jam 20.00 sampai 21.30, setelah itu ada waktu 30 menit
dari selesai mengaji untuk jajan atau yang masih merasa lapar bisa beli makanan
di kantin.
Jam 22.00 semua siswa siswi santri di haruskan
kembali ke kamarnya masing – masing dan kegiatan hari ini pun selesai.
Itulah
kegiatan saya di pondok gading mangu, sungguh padat tapi seru juga.
Sekian
dari saya mudah – mudahan cerita saya ini bisa menjadi manfaat.
amiin
No comments:
Post a Comment